Deposito bertujuan untuk menjaga agar daya beli mata uang tidak merosot tergerus tingkat inflasi. Namun betulkah tujuan itu bisa tercapai? Berikut ulasannya.
Laju Inflasi Rupiah
Secara di atas kertas laju inflasi pada saat ini di tahun 2022 adalah di kisaran 0,56 % per bulan, atau diperkirakan akan mencapai sekitar 6 persen per tahun, padahal di tahun lalu hanya sebesar 1,87 persen saja. Bisa cek di website resmi BPS (Badan Pusat Statistik)
Datanya akan diupdate tiap saat.
Suku Bunga Deposito Rupiah
Sedangkan suku bunga deposito bank yakni meliputi suku bunga Mandiri dan suku bunga BNI serta suku bunga BRI, juga suku bunga BCA dan bank lainnya, serta suku bunga bank di BPR (Bank Perkreditan Rakyat) tak akan melebihi suku bunga simpanan yang dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sebagai berikut. Di awal tahun 2022 adalah sekitar 3,5% di BU (Bank Umum) dan sekitar 6% di BPR. Suku bunga deposito di bank BCA ditawarkan rata-rata 1,9 %. Sedangkan Suku bunga deposito di bank Mandiri sekitar 2 %. Lalu suku bunga deposito 12 bulan di BPR adalah sekitar 6 % per tahun.
Biaya Deposito
Jika untuk simpanan tabungan di bank ada biaya administrasi, maka pada produk deposito nya akan dikenakan bea materai di awal saat pembuatan bilyet depositonya sebesar 10 ribu Rupiah dan sebesar 10 Ribu Rupiah lagi saat pencairan depositonya. Selain itu untuk nominal deposito sebesar 7,5 juta ke atas akan dikenakan biaya pajak sebesar 20 % dari perolehan hasil suku bunga depositonya.
Rumus Perolehan Deposito
Berikut rumus dan cara hitungnya, untuk contoh kasus Tenor 6 bulan, yaitu 180 hari dan Suku Bunga 6 % per tahun
Rumus Profit Kotor Deposito
((Nominal deposito x Suku Bunga Deposito per tahun) / 365 hari) x tenor deposito dalam hari.
Sehingga profit kotor deposito untuk Nominal Deposito 10 juta Rupiah adalah sebagai berikut.
Profit kotor per hari
((10 juta x 6%) / 365) = 1.644 Rupiah
Profit kotor 6 bulan
1.644 x 180 hari = 295.890 Rupiah
Rumus Profit Bersih Deposito di atas 7,5 juta Rupiah
Profit Kotor Deposito – 20.000 Rupiah bea materai – (20% x profit kotor deposito)
Maka besaran profit bersihnya adalah
295.890 – 20.000 – (20% x 295.890) = -236,712 Rupiah, yakni 236,712 / 10.000.000 = 2,37 persen yaitu 4,74 % per tahun.
Rumus Profit Bersih Deposito di bawah atau sama dengan 7,5 Juta Rupiah
Profit Kotor Deposito – 20.000 Rupiah bea materai.
Profit Kotor per Hari
Jadi untuk Nominal Deposito 7,5 juta Rupiah. Profit kotor per harinya adalah
(7,5 juta x 6%) / 365 = 1,233 Rupiah
Profit Kotor 6 Bulan
1.233 x 180 = 221.918 Rupiah
Profit Bersih Depositonya
221.918 Rupiah – 20.000 = 201.918 Rupiah, yakni 201.918 / 7,5 juta = 2,69 persen. Jika per tahun adalah sekitar 5,68 %.
Tips Memaksimalkan Profit Suku Bunga Deposito
Mengingat laju inflasi yang semakin meningkat maka guna mempertahankan daya beli mata uang Rupiah yang akan didepositokan perlu upaya memaksimalkan perolehan profit depositonya. Berikut tipsnya.
Pilih Tenor yang Tepat dan Suku Bunga Deposito Tertinggi
Jika diperkirakan laju inflasi akan tetap atau ada kemungkinan mau menurun dan tingkat suku bunga deposito akan naik di masa mendatang maka pilih tenor deposito yang terpendek namun dengan suku bunga deposito yang tertinggi dibandingkan tenor deposito yang lain. Dalam hal ini jika deposito bertenor 6 bulan dan 12 bulan sama-sama menawarkan suku bunga sama, yaitu 6 persen sebagai yang tertinggi maka pilih yang tenornya 6 bulan.
Pilih Deposito di BPR yang Suku Bunganya Tertinggi
Hal ini karena suku bunga deposito yang dijamin oleh LPS di BPR lebih tinggi daripada di BPR.
Nominal Deposito per 7,5 Juta Rupiah
Guna memaksimalkan profit deposito maka usahakan agar pecah nominal deposito per 7,5 juta Rupiah per bank. Terdapat banyak bank Indonesia. Sehingga bisa alih-alih mendapat profit bersih deposito sebesar 4,74% per tahun maka bisa ditingkatkan menjadi 5,68% per tahun.
Jika tahun lalu laju inflasi tahunan masih sekitar 1,87 % saja, maka tahun depan laju inflasi diperkirakan bisa mencapai hingga 6 % per tahun, karena di awal tahun saja sudah mencapai 1,2 persen.